Oleh: Abdul Razak. M.H. Pulo
Nafsu itu selalu girang
di kala musim hujan
subur jamur tumbuh di lapangan
Sosok-sosok birahi penuh
di musim hujan gelap mata,
mengira jamur-jamur itu alat kelamin
Maniak...
demi lima menit kenikmatan
rela robohkan logika
kangkangi moral etika
bintik hitam mata jadi hijau
silau...
lupa lautan
lupa daratan
terperosok dalam nista
terseok dalam nestapa
tersungkur dalam angan
terbenam dalam faktur
terpekur di rumah sakit jiwa
yang berbau khas schizophrenia
Banda Aceh, Januari 2004
Puisi ini dimuat Harian Serambi Indonesia, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar